Oleh Mardi Luhung
(Pengantar pada "Buku yang Membaca Buku" karya Nanang Fahrudin)
I
"Sebenarnya aku bukan pembaca sajak atau puisi yang baik. Apalagi sampai harus membuat catatannya segala. Bahkan aku juga tak begitu mengerti apa beda sajak, puisi dan syair. Di mataku semua mirip. Meski aku tahu dalam ilmu sastra ketiganya punya makna berbeda."
Kutipan di atas berasal dari salah-satu tulisan Nanang Fahrudin. Judulnya: Melawan Modernitas (Catatan buku sajak Afrika yang Resah). Dan itu adalah kutipan, yang jika boleh saya sebut, sebagai kejujuran si penulis (Nanang Fahrudin/NF) ketika melakukan pembacaan pada sekian buku. Dan hasil pembacaan itu kini menjadi buku dan sedang berada di tangan Pembaca sekalian.
II
Memang, jika kita mau jujur, banyak di antara kita yang suka membaca buku. Apakah itu buku serius, setengah serius, sastra, resep masakan atau cuma komik. Tapi sayangnya, pembacaan itu kerap cuma menjadi pembacaan belaka. Sehingga, setelah selesai diomongkan dengan teman dekat, lalu besoknya pun menguap. Tinggal detilnya saja. Tapi, hal di atas akan berbeda, jika pembaca itu mau/hendak/ingin/sigap menjadikan hasil bacaannya itu dalam catatan-catatan. Dan dengan catatan-catatan itulah, maka semua gerak hasil pembacaan tetap terekam dan terpelihara. Dan NF melakukan itu.
Dan NF pun menjadikan catatan-catatan hasil pembacaannya itu sebuah buku tersendiri. Sebuah buku yang diberinya tema (jika tak salah): "Buku yang Membaca Buku". Sebuah tema yang mungkin cukup menarik. Sebab di dalam tema itu, kita dapat mendengar sekian suara dan desahan dari dua hal yang saling bersahutan. Bahkan kadang saling menolak dan melepas. Dua hal yang diwakili si buku yang bersemuka dengan NF, sebagai si pembacanya.
III
Lalu, kini apa perlunya buku yang bertema semacam ini bagi kita? Apa tak sebaiknya
kita langsung saja membaca buku yang dibaca NF? Tentu saja untuk masalah perlu atau tidak, itu selalu saja dapat dijawab dengan kata: "Perlu". Sebab, lewat buku yang semacam ini (yang di dalamnya berisi hasil pembacaan), kita akan mendapatkan sebuah gambaran dari sebuah pemikiran yang mungkin berbeda dengan pemikiran kita sendiri.
Dan lewat perbedaan pemikiran itulah, kita akan memasuki dunia yang saling membaca.
Dunia, di mana, antara aku yang satu dengan aku yang lainnya, bukanlah berdiri dalam situasi yang bertingkat. Melainkan sejajar. Dan saling melambai, meningkap, melepas terus memeluk. Sambil berbisik: "Aku membacamu, kau membacaku, dan kita membaca dia, juga mereka, juga merekanya mereka. Dan itu membuat kita tahu, jika kita memang bukanlah hal yang sama, seragam dan hitam-putih..." Tapi sebaliknya. Saling memiliki keunikan. Dan tak segan-segan untuk berkesimpulan seperti ujran NF di dalam "Kisah Orang Terkutuk (Catatan Pendek buku Keluarga Pascual Duarte)" ini:
... Semua karya sastra tersebut seperti sebuah kotbah. Menunjukkan pembaca yang “baik” dan yang “buruk”. Pembaca seakan diajak bertamasya dengan nilai-nilai kemanusiaan yang sudah seharusnya dijunjung tinggi oleh manusia itu sendiri. Pembaca diajak berdialog dengan tokoh-tokoh dalam setiap karya sastra. Berdialog dengan nilai-nilai yang dibawa pengarang. Ending nya seperti apa, itu tergantung dengan akhir dialog dan pemaknaan kita terhadap karya sastra tersebut.
Nah, bagaimana kalau anda tiba-tiba dihadapkan pada sebuah karya sastra yang nyaris tak ada nilai-nilai kemanusiaan yang luhur di dalamnya. Jika biasanya karya sastra memalingkan diri dari kejahatan, keegoisan, kriminalitas, dan segala sesuatu yang buruk, maka karya sastra itu malah memeluknya erat-erat. Bagaimana rasanya?. Mungkin itulah yang saya rasakan saat membaca novel “Keluarga Pascual Duarte” karya Camilo Jose Cela, seorang sastrawan besar dari Spanyol...”
Sebuah catatan pembacaan yang mungkin begitu berbeda.
(Gresik, 2012)
Mardi Luhung adalah penyair nasional. Buku kumpulan puisinya berjudul Buwun memenangi Khatulistiwa Literary Award (KLA) 2010
Minggu, 06 Januari 2013
Browse » Home »
Jejak Buku
» Membaca dan Saling Membaca
Membaca dan Saling Membaca
Label:
Jejak Buku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Harrah's Cherokee Casino Resort is expanding its hotel
Harrah's Cherokee 토토 사이트 홍보 Casino Resort announced 1xbet Wednesday it has added a 실시간 배당 casino hotel to 스포츠라이브스코어 its existing hotel expansion. The project was 강원 랜드 칩걸 designed to
Posting Komentar